001 International Journal Review

basiceducationinternationaljournalreview

International Journal Review
(2018)

Comparison Of Educational Inspectors' Role Of Program Leadership In The Foundation Period Of Republic Of Turkey With Today


Nama Artikel (Jurnal) Usta Mehmet Emin. 2018. Universal Journal of Educational Research 6. Comparison of Educational Inspectors’ Role of Program Leadership in the Foundation Period of Republic of Turkey with Today. Vol. 1 (110 – 119). https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1165416.pdf. Diakses : 23/03/2018; 10.26

Kata-Kata Penting dalam Artikel (Jurnal)Instructional Curriculum = instructional (adj) designed to teach someone how to do something; curriculum (plural noun) total guided learning experiences designed to facilitate learners learning for establishing quality relationship between what is learnt and what operates outside the school. instructional curriculum = designed to teach someone how to do something which contents all off total guided learning experiences designed to facilitate learners learning for establishing quality relationship between what is learnt and what operates outside the school. (eng).

Intruksional Kurikulum (ind). Instruksional kurikulum adalah seperangkat instruksi operasional yang memuat keseluruhan kegiatan (metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran) untuk memfasilitasi peningkatan kualitas interaksi dalam dan luar pendidikan. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku “school improvement”.


Educational Inspectors = educational (adj) pertaining of education; inspectors (plural noun) officials employed to ensure that official regulations are obeyed, especially in public services. Educational educational official employed to ensure that official regulations are obeyed, especially in public services which pertaining of education. (eng).


Inspektur/ pengawas pendidikan (ind). Inspektur pendidikan dalam artikel mengacu kepada kepangawasan pendidikan menyeluruh mulai dari jenjang satuan pendidikan sampai pada jenjang pemerintahan. Di Indonesia, kepengawasan pendidikan memiliki posisi dan penjenjangan yang tersebar mulai dari jenjang kementerian pendidikan (inspektorat jenderal) sampai pada jenjang pengawas sekolah.

Cakupan tugas inspektur jenderal meliputi penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan khusus dengan tujuan tertentu, penyusunan laporan hasil pengawasan, pengadministrasian rumah tangga inspektorat dan pelaksanaan fungsi lain yang dimandatkan oleh menteri.

Curriculum Leadership = curriculum (plural noun) total guided learning experiences designed to facilitate learners learning for establishing quality relationship between what is learnt and what operates outside the school; leadership (noun: abstract) leading action a group of people or an organization. Curriculum leadership leading action pertaining of total guided learning experiences designed to facilitate learners learning for establishing quality relationship between what is learnt and what operates outside the school. (eng).

Kepemimpinan dalam lingkup implemantasi kurikulum (ind). Kepemimpinan adalah proses memengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan membuat orang lain memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Dalam lingkup pendidikan, lebih mendalam dan terarah terutama pada pencapaian tujuan kurikulum.

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan keseluruhan kegiatan (metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemingkinan memilih mata pelajaran) dalam dunia pendidikan, maka dibutuhkan kepemimpinan yang baik untuk pencapaian tujuan kurikulum tersebut.

Foundation Period = foundation(noun) the basis or groundwork of anything; period (noun) a round of time or series of years by which time is measured. Foundation period a round of time or series of years by which time is measured associated with the basis or groundwork of anything. (eng).


Periode pendasaran (ind). Dalam konteks artikel yang berbasis data di negara Turki, maka makna periode pendasaran dalam hal pendidikan adalah mengenai sejarah perjalanan segala hal yang berhubungan dengan pendidikan di Turki dan dihubungkan dengan keadaan pendidikan akhir-akhir ini yang mana Turki mengalami kemajuan di berbagai bidan yang tentunya tidak lepas dari peran pendidikan di sana.basiceducationinternationaljournalreview

Setiap negara memiliki sejarah sendiri terutama terkait dengan sektor pendidikan, dan diharapkan dengan banyaknya referensi mengenai sejarah pendidikan di berbagai negara yang kaitannya dengan kepemimpinan dapat dijadikan contoh bagi negara-negara lain tidak terkecuali bagi negara Indonesia.

Analisis Kritis Terhadap Artikal (Jurnal)Mencoba memahami artikel (jurnal) dari forum publikasi jurnal Universal Journal of Educational Research 6, dengan judul “Comparison of Educational Inspectors’ Role of Program Leadership in the Foundation Period of Republic of Turkey with Today”. Vol. 1 (110 – 119). https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1165416.pdf. yang saya akses pada tanggal 23/03/2018; 10.26.


Jurnal ditulis sebagai hasil penelitian oleh Mehmet Emin Usta (2018) Fakultas pendidikan Universitas Harran, Sanhurfa, Turki. Secara umum isi jurnal memuat tentang perbandingan sejarah kepemimpinan pendidikan di Negara Turki dengan keadaan kepemimpinan pendidikan saat ini.


Usta menyebutkan dalam pengantar jurnalnya, bahwa tanggung jawab utama kementerian pendidikan di Turki saat ini adalah mengecek dan meyakinkan koordinasi antar level pengelola pendidikan. relevansi tugas pendidik sebagai sebagai pembimbing, pengukuran/ penilaian yang dilaksanakan, serta program pengintegrasian praktek-praktek yang mengarah pada pelevelan yang berbeda.


Disadur dari Sisman, Usta menyebutkan bahwa beberapa pertimbangan kebijakan terkait pelaksanaan pendidikan mengacu kepada tanggung jawab kementerian pendidikan adalah penyesuaian program-program pendidikan dengan keadaan dan jenjang pendidikan, pertimbangan dan harapan atas pelaksanaan program-program di satuan pendidikan, keterkaitan/ koordinasi antar program-program pendidikan, kesesuaian kebijakan pendidikan dengan komponen-komponen pendukung ketercapaian tujuan program, dan konsentrasi/ fokus kegiatan pendidikan untuk diarahkan kepada keterampilan-keterampilan dasar.


Terkait dengan pelatihan dengan sasaran tenaga pendidik, sosialisai-sosialisasi rutin dilakukan terhadap tenaga administrasi pendidikan sehingga pengetahuan dan pemahaman semakin meningkat dan berdampak pelayanan kepada tenaga pendidik yang lebih optimal dan maksimal. Semua stakeholder sekolah harus memahami fungsi pengawasan terkait pelaksanaan program-program pendidikan sesuai dengan sektor masing-masing.


Sejarah kepengawasan pendidikan di Turki diawali dengan dibentuknya majelis besar nasional Turki pada Mei tahun 1920. Tiga tahun berselang dipublikasikan intstruksi pengawasan tingkat dasar yang memuat tugas dan tanggung jawab kepengawasan secara lengkap, dan pada tahun yang sama pelaksanaan kepengawasan pendidikan di tingkat pendidikan dasar berjalan dengan pembentukan struktur kepengawasan pendidikan dasar yang terdiri dari kepala pengawas dengan dibantu oleh sepuluh pengawas pembantu yang memiliki kompetensi ahli.


Badan kepangawasan pendidikan dasar bertanggung jawab langsung kepada kementerian pendidikan. tugas utama badan kepengawasan pendidikan dasar tersebut adalah memeriksa tingkat koordinasi antara guru yang relevan dalam memberikan panduan kepada siswa, hal ini akan memberikan informasi tentang langkah-langkah yang diambil oleh kementerian pendidikan Turki untuk memperbaikinya. Tugas lainnya adalah memastikan program pengajaran dilaksanakan secara terintegrasi dan tidak ada pelanggaran atas kebijakan-kebijakan kementerian pendidikan.


Sebagai negara berkembang, negara kita Indonesia, dirasa perlu untuk mengambil contoh dari kebijakan-kebijakan pendidikan di Turki karena program-program pendidikan dan kepengawasan seperti yang dilakukan oleh kementerian pendidikan Turki yakni program-program pendidikan (sekolah) dan kinerja kepala sekolah serta guru harus diteliti secara teratur baik berupa kepengawasan secara administrasi maupun dengan kunjungan-kunjungan langsung dari kementerian pendidikan atau perwakilan dari kementerian pendidikan.


Tujuan penelitian yang diusung oleh Usta mengerucut pada tiga (3) tujuan, yaitu : apa saja kebijakan-kebijakan pendidikan dasar di Turki sekitar tahun 1926 terutama terkait pengawasan kepemimpina pendidikan dasar, apa saja peraturan/ kebijakan kepengawasan kepemimpinan pendidikan saat ini di Turki, dan persamaan serta perbedaan antara program-program kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar saat ini dengan kepemimpinan pendidikan di awal berdirinya republik Turki.

Tujuan penelitian yang diusung oleh Usta dalam penelitiannya saya rasa penting karena dengan mendapatkan informasi/ data-data persamaan dan perbedaan kebijakan kepengawasan kepemimpinan pada awal berdiri suatu negara dengan kebijakan-kebijakan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar saat ini karena dapat dijadikan sumber referensi sebagai rekomendasi munculnya kebijakan-kebijakan baru yang tepat dengan pertimbangan kebijakan-kebijakan yang lalu tersebut.


Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian yang dilakukan oleh Usta adalah penelusuran arsip data dokumenter. Dalam penelitian penelusuran data dokumenter dapat dilaksanakan dengan penelusuran beberapa dokumen diantaranya studi literatur terkait obyek penelitian, penelusuran dokumen sejarah yang terkait penelitian, penelusuran dokumen-dokumen terjemahan yang berasal dari Ottoman dan Latin, penelusuran teks-teks kebijakan di Turki saat ini yang programnya telah dilaksanakan, serta membandingkan litetarur-literatur tersebut (lama vs baru) untuk menghasilkan persamaan dan perbedaanya.

Menurut saya metode yang dilaksanakan oleh Usta dalam penelitiannya sudah memenuhi unsur ilmiah karena untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan antara kebijakan-kebijakan lama dengan kebijakan-kebijakan baru terkait kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar memang dengan mencari/ menelusur data-data dokumen terkait obyek penelitian untuk kemudian diperbandingkan dengan data-data dokumen yang terbaru terkait obyek penelitian.

Selanjutnya, terkait hasil penelitian, penelitian yang dilakukan oleh Usta dengan topik perbandingan antara kebijakan-kebijakan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar lama dengan saat ini di Turki. Usta mendapatkan dua (2) hasil, yakni penemuan dasar-dasar awal periode republik Turki dan penemuan hubungan berupa persamaan dan perbedaan kebijakan-kebijakan lama dengan kebijakan-kebijakan baru terkait kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar.

Awal-awal berdirinya republik Turki setelah keruntuhan kekhalifaan Ottoman, sistem pendidikan di Turki berjalan seperti biasa saja dengan hasil yang standar bahkan terkadang kurang memuaskan. Dengan alasan tersebut dinilai penting untuk meningkatkan peranan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar. Republik Turki ingin memberikan pemahaman lebih mandalam terkait pendidikan, dari dasar sebelumnya pendidik melupakan tujuan utama sistem pendidikan, mereka lebih mempergunakan model narasi dan ingatan siswa saja tanpa mengakomodasi kelas penelitian, siswa tidak melakukan penemuan sendiri.


Dengan alasan tersebut, menteri pendidikan Mustafa Najati, mengeluarkan “instruction new jobs curriculum programs of primary school” yang isinya tentang instruksi metode pembelajaran kolektif pada tiga kelas awal supaya siswa lebih dapat berinteraksi secara aktif dan menggalang hubungan akrab antar siswa. Sedangkan pada kelas lima dan enam tetap menggunakan sistem sebelumnya. Untuk mengawal program tersebut, maka diintensifkan peran kepengawasan kepemimpinan dalam pendidikan dasar terutama pada jenjang tiga kelas awal.


Dengan pengintensifan peranan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar diharapkan dapat :
  • Meyakinkan masyarakat tentang komitmen pemerintah melalui pendidikan.
  • Menghasilkan analisa sistem pendidikan.
  • Menjelaskan inovasi kurikulum dan implementasinya kepada pendidik.
  • Mengakomodasi hubungan yang baik antara sekolah dengan lingkungan.
  • Mengorganisasi pelatihan-pelatihan untuk pendidik.
  • Memantau kinerja pendidik.
  • Membangun kerjasama solid antar pendidik.
  • Pelaksanaan pengawasan sekolah secara rutin.
  • Menyajikan laporan hasil pengawasan sekolah dan melaporkan ke kementerian pendidikan.
Dari hasil penelitian terkait kebijakan program kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar tersebut, kita ketahui bahwa Turki telah mempergunakan sistem yang relatif baik pada awal-awal berdirinya. Hal ini dapat kita jadikan contoh dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia terutama terkait dalam meyakinkan masyarakat atas pentingnya pendidikan, inovasi pendidikan, hubungan sekolah dengan masyarakat, kerja sama antar pendidik, pelatihan, dan terkait kerapihan hasil kerja.


Selanjutnya, terkait hasil penelitian atas kebijakan-kebijakan baru kepengawasan kepemimpinan pendididikan dasar, sampai pada Agustus 1997 penataan sistem pendidikan di Turki menerapkan sekolah dasar 5 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun. Pada 16 Agustus 1997 undang-undang nomor 1.739 yang mengatur lama waktu sekolah diamandemen manjadi sekolah dasar dan SMP dibuat jenjang lanjutan terpadu dan ditempuh dalam kurun waktu 8 tahun.

Undang-undang tersebut diamandemen kembali pada 30 maret 2012 dengan pemisahan kembali sekolah dasar dan SMP dengan masing-masing ditempuh selama 4 tahun. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa wajib belajar 12 tahun di Turki terdiri dari obyek umum 8 tahun (4 tahun SD dan 4 tahun SMP) dan tambahan kejuruan/ vokasional selama 4 tahun.


Sistem pendidikan di Turki masih tetap dikembangkan, penelitian ini dimaksudkan juga untuk memberikan gambaran terkait rekomendasi pengembangan pendidikan di Turki. Perbandingan dengan sistem-sistem pendidikan di negara-negara maju juga menjadi pertimbangan pengembangan pendidikan di Turki.


Seiring dengan perkembangan pendidikan di Turki, mekanisme pelatihan kompetensi pendidik pelu juga dijalankan seiring dengan perkembangan tersebut. Isu utamanya adalah pembinaan sekolah-sekolah baik seklah negeri maupun sekolah swasta yang telah memiliki status legal (terakreditasi) dengan mengkombinasikan kementerian lain seperti kementerian agama. Peningkatan juga melebar fokusnya ke arah indikator pendidikan, standar mutu, kriteria kinerja, pemantauan diri dan penilaian pada konteks realitas.

Secara umum, peranan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar di Turki akhir-akhir ini fokus untuk memenuhi harapan dapat memainkan peran berikut :
  • Peraturan sistem pendidikan.
  • Prestasi-prestasi akademik.
  • Sukses dalam ujian taraf internasional.
  • Pelatihan pendidik dalam lingkup satuan pendidikan (on the job learning).
  • Mendorong pendidik untuk menjadi pemimpin di lingkup kerja masing-masing dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan profesi.
Perkembangan pendidikan terutama kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar di Turki seyogyanya dapat kita jadikan contoh dalam rangka peningkatan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar di Indonesia pada khususnya dan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya sehingga tujuan pendidikan nasional dapat segara terwujud.

Urgensi Isi JurnalUrgensi atau nilai pentingnya/ mendesaknya kandungan isi jurnal dengan judul “Comparison of Educational Inspectors’ Role of Program Leadership in the Foundation Period of Republic of Turkey with Today” ini menurut saya sangat penting dan mendesak dalam kaitannya pada peningkatan pengembangan pendidikan khususnya pada kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar.


Turki adalah negara yang dalm pemberitaan internasional sering menjadi sorotan, hal ini dikarenakan mungkin perkembangan yang cepat dari negara ini yang ditopang dengan peningkatan dalam hal pendidikan. selain itu, beberapa peristiwa besar di Turki seperti kudeta yang akhir-akhir ini terjadi di Turki menjadikan Turki sebagai negara harus segera memfokuskan diri pada sektor pendidikan yang mana pada keadaan masyarakat yang sedang terjadi perang maka akan terpecah menjadi minimal dua kelompok. Perombakan dalam bidang pendidikan sangat diperlukan di Turki untuk mengakomodasi kepentingan pendidikan kedua belah pihak.


Negara Indonesia khususnya dan negara-negara lainnya di dunia memiliki pengalaman sejarah yang berbeda terkait perkembangan pendidikan (kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar). Masa lalu tersebut dapat dijadikan cermin dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam pendidikan supaya apa yang kurang baik tidak terjadi lagi, dan yang sudah baik dapat ditingkatkan lagi.

Dengan demikian, mengambil contoh dari Turki dalam menata ulang sistem pendidikan dapat dijadikan bahan renungan supaya tujuan pendidikan nasional dapat segera terwujud sehingga kesejahteraan dan kemakmuran bangsa segera menjadi realita.

Pengalaman Berharga yang Didapatkan dari Artikal (Jurnal)Pengalaman-pengalaman berharga (valuableexperience) yang didapatkan setelah membaca danmemahami artikel dalam jurnal tersebut di atas antara lain adalah peranan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar di Turki yang dapat kita pelajari dan mungkin sesuai untuk kita adopsi dalam rangka pengembangan pendidikan dasar dfi Indonesia diantaranya adalah :
  • Meyakinkan masyarakat tentang komitmen pemerintah melalui pendidikan.
  • Menghasilkan analisa sistem pendidikan.
  • Menjelaskan inovasi kurikulum dan implementasinya kepada pendidik.
  • Mengakomodasi hubungan yang baik antara sekolah dengan lingkungan.
  • Mengorganisasi pelatihan-pelatihan untuk pendidik.
  • Memantau kinerja pendidik.
  • Membangun kerjasama solid antar pendidik.
  • Pelaksanaan pengawasan sekolah secara rutin.
  • Menyajikan laporan hasil pengawasan sekolah dan melaporkan ke kementerian pendidikan.
  • Peraturan sistem pendidikan.
  • Prestasi-prestasi akademik.
  • Sukses dalam ujian taraf internasional.
  • Pelatihan pendidik dalam lingkup satuan pendidikan (on the job learning).
  • Mendorong pendidik untuk menjadi pemimpin di lingkup kerja masing-masing dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan profesi.
Dengan beberapa peranan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar di Turki yang dilakukan penelitian mulai dari sejarah awal berdirinya negara republik Turki saat keruntuhan kekhalifahan Ottoman semoga dapat kita jadikan contoh.

Jika memungkinkan dapat dijadikan dasar pengadopsian peranan untuk memberikan rekomendasi dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan kepengawasan kepemimpinan pendidikan dasar oleh yang berwenang tentunya disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi negara Indonesia.

Pereview : Muhammad Anwarudin







0 Response to "001 International Journal Review"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel