002 International Journal Review (Using Technology To Support Science Inquiry Learning)

International Journal Review

basiceducationinternationaljournalreviewusingtechnologytosupportscienceinquirylearning

Using Technology To Support Science Inquiry Learning



ARTICLE’S IDENTITY 
Williams John, Nguyen Nhung & Mangan Jenny. 2017. Using Technology To Support Science Inquiry Learning. Vol. 7 (1) (26 – 57).

THE IMPORTANT WORDSScience Inquiry
Jika diterjemahkan secara bebas, makna science inquiry dapat dimaknai sebagai “penyelidikan terhada ilmu (pengetahuan)”. Dalam artikel (jurnal) tersebut disebutkan bahwa, “Science inquiry refers to the processes scientists use to pose question about the natural world, investigate phenomena and acquire scientific knowledge (Crawford, 2007; Schwartz Lederman, & Crawford, 2004).

Dari penjelasan mengenai science inquiry di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa science inquiry adalah mengacu kepada proses-proses/tahapan-tahapan mendapatkan kegunaan/kebermanfaatan keilmuan untuk menyelesaikan atau menjawab tentang kejadian alam, investigasi atas fenomena,dan memperoleh/memahami pengetahuan tentang alam.

Pelibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran seperti memberikan dan atau memicu pertanyaan peserta didik, mengeneralisaikan konsep, pendesainan belajar, berkelompok dan menganalisa serta menemukan jawaban atas permasalahan, mengkomunikasikan serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal tersebut akan memberikan hasil yang maksimal dan optimal dalam pembelajaran yang menggunakan konsep inkuiri dan akan memberikan efek keberlanjutan pada karakter peserta didik yang membangun dan mempersiapkan siswa dalam menyelesaikan segala permasalahan, baik dalam pembelajaran maupun pada kehidupan mereka kelak.

Information TechnologyMenurut Wikipedia, Teknologi informasi atau yang dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau m,enyebarkan informasi.

Pada konteks artikel (jurnal) ini, maka dapat dikaitkan bagaimana penggunaan teknologi informasi dapat dipergunakan untuk mendukung terjadinya proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik serta berbagai sumber belajar yang dalam pelaksanaannya menggunakan model pembelajaran berbasis inkuiri.

Peranan teknologi informasi dalam mendukung pembelajaran dengan menggunakan model inkuri bukan saja sebagai salah satu media pendukung dalam menyampaikan materi pembelajaran dan segala yang berhubungan dengan aktivitas peserta didik dan pendidik, namun lebih dari itu, teknologi informasi menyumbang peranan besar dalam penyediaan sumber-sumber belajar yang tidak dapat dihadirkan oleh sumber-sumber belajar manual (konvensional).

Inquiry PedagogySetelah pemaknaan kata inkuri telah dibahas ada poin nomor satu, selanjutnya pembahasan terkait pedagogi. Pedagogi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara atau teknik dalam membimbing peserta didik ke arah tujuan tertentu supaya mampu secara mandiri menyelesaikan tugas dan permasalahannya sendiri.

Pada konteks jurnal ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bagaimana seorang pendidik memiliki dan mampu mengaplikasikan cara-cara/teknik dalam membimbing peserta didik pada proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuri dengan dukungan teknologi informasi.

Tujuan jangka pendek dalam pedagogi inkuri yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dengan dukungan teknologi informasi tentunya adalah hasil/ produk belajar peserta didik, namun tujuan jangka panjang dan menurut saya jauh lebih penting adalah kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan tugas dan permasalahan dalam kehidupannya nanti di masyaratak yang akan lebih cepat, tepat, dan akurat dengan bantuan teknologi informasi sesuai tuntutan kehidupan di abad 21.

Student EngagementStudent engagement atau lebih mudahnya kita maknai pelibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran adalah mutlak dilakukan dalam proses pembelajaran pada abad 21 ini, karena mereka (peserta didik) yang merupakan bagian dari digital native akan sangat efektif dan efisien jika kita libatkan dan kita berdayakan dengan bantuan berbagai produk inovasi teknologi yang telah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi mereka.

Motivasi akan timbul dan berkembang jika secara rutin dan berkelanjutan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut terlibat langsung dalam berbagai tahapan pembelajaran yang mereka lakukan, seperti memberikan dan atau memicu pertanyaan peserta didik, mengenaralisaikan konsep, pendesainan belajar, berkelompok dan menganalisa serta menemukan jawaban atas permasalahan, mengkomunikasikan serta memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam pengambilan keputusan.

The Nature of InquiryDalam jurnal disebutkan, “There are many approaches to inquiry learning (Crawford, 2007), and the nature of inquiry (particularly more open inquiry) can seem ill-defined and hard to guide anda manage especially when it is new for teachers and students (Rodriguez-Arteche &Martinex-Aznar, 2016)”.

Pada penjelasan tersebut, jelas bahwa yang dimaksud dengan nature inquiry adalah salah satu pendekatan inkuiri yang memberikan keleluasaan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan dalam proses pembelajarannya atau lebih kita kenal dengan inkuiri terbuka.

Pada tahap ini, peran (intervensi) pendidik memiliki derajat minimal. Memang inkuiri terbuka ini hal yang sedikit sulit karena membutuhkan tingkat partisipasi peserta didik yang tinggi.

The Use of TechnologyThe use of technology atau lebih kita kenal sebagai pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sudah sejak lama kita gunakan baik dalam hal-hal yang berkaitan dengan dukungan kepada sistem administrasi akademik maupun dalam proses pembelajaran di dalam kelas sebagai pendukung media dan sumber belajar.

Pada konteks jurnal ini, dibahas seberapa dalam pemanfaatan teknologi dalam mendukung pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Selain sebagai sarana pendukung, kemanfaatan teknologi akan dibahas dan diperbandingkan dalam isi jurnal, pembelajaran dengan tingkat penggunaan teknologi baik secara minim, sedang sampai pada tingkat intens.

Scaffolding of StudentKata scaffolding of student dalam hal ini adalah pendidik mampu menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan tingkat usia, keunikan masing-masing peserta didik, dan latar kehidupan peserta didik.

Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri dengan memanfaatkan teknologi informasi tidak serta merta dengan periode waktu yang relatif singkat dapat diterapkan dengan baik dan sempurna.

Scaffolding (rancangan secara bertahap) perlu dilakukan oleh pendidik dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas sampai pada tahap inkuiri terbuka benar-benar dapat diterapkan sengan sempurna.

Sources of ExpertiseSumber keahlian ini berhubungan dengan kompetensi pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri ditunjang dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam hal ini seberapa tinggi kompetensi pendidik dalam mengampu suatu materi untuk diberikan kepada peserta didik.

Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dari keempat kompetensi tersebut jika salah satu kompetensi tidak dimiliki oleh pendidik, maka dapat dipastikan perjalanan proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan normal dan baik dan tentunya tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

CRITICAL ANALYSIS OF THE JOURNALSesuai dengan abstrak pada jurnal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa isi jurnal adalah membahas tentang pengalaman, pengamatan, penelitian penulis yang terdiri dari tiga (tiga) peneliti yakni John William, Ngun Nguyen, dan Jenny Mangan.
awalidaridirisendiriinternationaljournalreviewusingtechnologytosupportscienceinquirylearning

Penelitian ini tentang pengalaman mereka dalam pengimplementasian pendekatan inkuiri pad proses pembelajaran selama dua (2) tahun terhadap dua kelas yang berbeda. Fokus penelitiannya adalah seberapa berpengaruhnya teknologi informasi mamu mendukung pembelajaran dengan model inkuiri.


Data penelitian selama lebih dari dua (2) tahun dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan analisis hasil kerja peserta didik. Metode demonstrasi dalam pembelajaran dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa ketika melaksanakan pembelajaran dengan model inkuiri, dan juga diteliti pengaruh kompetensi guru dalam memahami pelaksanaan dari model inkuiri.

Penelitian ini juga mengindikasikan pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung proses pembelajaran yang peserta didik lakukan.

Dari data yang dikumpulkan berupa dokumen pengajaran dari pendidik, observasi kelas (catatan anekdot, dokumen foto dan video), hasil kerja peserta didik (pekerjaan rumah, presentasi, dan aktivitas yang melibatkan teknologi) serta wawancara formal dan informal dengan pendidik maupun peserta didik akan diolah dan ditarik kesimpulannya.

Dua hal pokok yang membatasi dan memberikan pedoman dalam metode penelitian yang dilakukan adalah apakah ide-ide, pengalaman dan visi/pandangan (kompetensi) pendidik mampu mendukung pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi dan bagaimana memahami perubahan yang terjadi pada peserta didik jika dilakukan kolaborasi pelibatan aktif dalam pembelajaran inkuiri.

The first year observationPada pengamatan pembelajaran inkuiri di tahun pertama, yang diberikan topik apa dan bagaimana tentang seorang ilmuan, pada awalnya belum ada respon aktif dari peserta didik, namun setelah dipancing oleh pendidik maka beberapa tanggapan mulai muncul dan kelas mulai berjalan dengan baik.

Pada tahapan berikutnya diberikan bahan-bahan penelitian (penyelidikan), dengan dibagi dalam beberapa kelompok dengan diberikan keleluasaan dalam penggunaan perangkat teknologi dalam membantu proses penyelidikan. Awalnya sebagian besar peserta didik kebingungan harus mengawali dari mana proses penyelidikan yang akan dilakukan. Namun setelah sedikit panduan dan bimbingan dari pendidik, maka kelas penyelidikan mampu berjalan dengan baik.

Tahapan berikutnya, hasil laporan penyelidikan peserta dikirimkan ke stasiun televisi Maori yang memberikan pengalaman pertama peserta didik dalam hal melaporkan hasil penyelidikan dengan langsung melalui media televisi.

Dan hal ini ternyata mampu menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar, memberikan efek yang mampu mengaktifkan pembelajaran-pembelajaran selanjutnya dan juga tujuan utama mengenalkan bagaimana langsung bersentuhan dengan dunia kerja yang akan mereka hadapi nanti ketika mereka sudah dewasa.

The second year observationPada pengamatan tahun kedua, pendidik menginformasikan bahwa pembelajaran akan ditingkatkan pada hal-hal yang lebih jauh dan kompleks, namun tetap dengan menggunakan dukungan teknologi informasi.

Tahapan pembelajaran awal dilakukan dengan memberikan tayangan-tanyangan yang harus diselidiki olehg peserta didik. Tayangan yang ditampilkan adalah tayangan mengenai astronomi namun dengan tayangan-tayangan yang sudah familiar oleh peserta didik. Kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok untuk mendiskusikan hal-hal terkait astronomi dan tayangan yang telah ditampilkan. Salah satu hal yang menarik saya adalah pertanyaan-pertanyaan dari pendidik yang sangat bagus dan selain memberikan efek keinginan menyelidiki juga sebagai penggalian pengetahuan awal peserta didik untuk selanjutnya disamakan persepsinya terkait astronomi.
studentsengageinternationaljournalreviewusingtechnologytosupportscienceinquirylearning

Kemudian dipresentasikan dan dilanjutkan dengan tugas penggambaran peta konsep (mind mapping) siswa terkait astronomi. Peserta didik diberikan kebebasan sesuai pandangan pribadi peserta didik masing-masing terhadap astronomi dan kemudian dituangkan kedalam sebuah gambar yang menggambarkan pandangan mereka terhadap astronomi.

Selanjutnya dilakukan penelusuran/perbandingan bentang alam yang ada di negara lain (Denmark dan New Zealand) yang tentunya dilakukan oleh peserta didik dengan bantuan pendidik melalui teknologi informasi. Dengan kegiatan ini, maka pendidik telah mampu menginformasikan materi dalam skala lingkup yang kongkret dan sangat dekat dengan dunia peserta didik dan sampai pada hal-hal yang jauh lebih kompleks dan relatif jauh dari dunia peserta didik.

Dari beberapa tahapan pembelajaran yang dilakukan baik oleh pendidik dalam rangka memandu dan membimbing peserta didik yang awalnya relatif lebih dominan sampai ada tahap yang meminimalisai intervensi pendidik dan peserta didik yang awalnya masih belum terbiasa dan sedikit kebingungan memulai dari mana sampai pada peserta didik yang sudah sangat paham apa yang harus mereka laksanakan dalam pembelajaran inkuiri memberikan bukti bahwa pembelajaran inkuiri terbuka (nature inquiry) daat dilaksanakan dengan bantuan dan dukungan teknologi informasi.

Berbagai macam penyelidikan (inkuiri) lanjutan dilaksanakan dalam proses penelitian yang tidak dapat saya sampaikan di sini, namun pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri dengan dukungan teknologi informasi, beberapa konklusi atau kesimpulan yang dapat diambil antara lain adalah sebagai berikut :
  • Nature inquiry atau inkuiri terbuka dapat dilaksanakan dengan bantuan pendidik ditambah dengan dukungan teknologi informasi dan ternyata mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan memberikan bekal kehidupan bagi peserta didik.
  • Penggunaan/pemanfaatan teknologi mampu memberikan manfaat yang besar baik pada proses pelaksanaan pembelajaran yang menjadi lebih luas dan memberikan alternatif sumber belajar dan proses belajar mengajar.
  • Tahapan/proses pembelajaran yang diawali dari yang kongkret dan dengan panduan dan bimbingan pendidik, pada akhirnya setelah peserta didik sudah terbiasa, maka proses pembelajaran akan berjalan baik dan lancar dan sedikit demi sedikit peran/intervensi pendidik berangsur-angsur dapat dikurangi.
  • Diperlukan kompetensi yang memadai dari pendidik untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi informasi sehingga dapat ditularkan dan dimotivasikan kepada peserta didik.

literatureimportantinternationaljournalreviewusingtechnologytosupportscienceinquirylearning

VALUABLE EXPERIENCE GAINED FROM THE JOURNALDari jurnal intrnasional dengan judul “Using Technology To Support Science Inquiry Learning”, pengalaman-pengalaman berharga (valuableexperiences) yang didapatkan setelah membaca danmemahami artikel dalam jurnal tersebut di atas antara lain :
  • Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri daat dilaksanakan dan memberikan banyak manfaat baik bagi kita pendidik maupun peserta didik.
  • Model pembelajaran inkuiri terbuka dapat kita laksanakan, walaupun kadang masih jarang dilakukan oleh pendidik di negara kita (Indonesia) karena membutuhkan partisipasi tinggi dari peserta didikyang kadangkala pendidik belum “tega” melepas peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran inkuiri.
  • Pertimbangan tingkat kesesuaian materi dengan usia, keunikan peserta didik, dan latar kehidupan peserta didik mutlak diperlukan dalam rangka melaksanakan pembelajaran dengan model inkuiri terbuka.
  • Penggunaan/pemanfaatan teknologi informasi mutlak dilakukan dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri sebagai pendukung dan sebagai sarana dalam pencarian sumber-sumber belajar yang tidak dapat disediakan/diakomodasi oleh sumber konvensional.
  • Yang sangat penting dan utama dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan dukungan teknologi informasi adalah kompetensi pendidik baik dalam pedagogi, profesional, kepribadian, dan sosial maupun kompetensi pendidik terkait pengembangan model pembelajaran inkuiri maupun terkait pemanfaatan teknologi informasi.


Pereview : Muhammad Anwarudin

Lanjutkan membaca artikel [1] Memahami Karakteristik Siswa Dengan Segala Keberagamannya [Studi Observasi Di Jenjang Sekolah Dasar]










Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel