#017 Karakteristik Implementasi Teori Belajar Behavioristik

basiceducationanalisapembelajaranbehavioristik

Analisa Contoh Pembelajaran di Kelas Melalui Teori Belajar Behavioristik

Analisis contoh proses pembelajaran di kelas sesuai pengalaman mengajar saya yang tersebut di atas dipandang dari sisi teori belajar Behavioristik saya pusatkan hanya kepada proses pembelajaran muatan pembelajaran Matematika dengan materi pokok luas persegi dan analisanya adalah sebagai berikut : 
  1. Kaitan dengan prinsip dasar teori belajar yang dikemukakan oleh Ivan Petrovich Pavlov bahwa belajar adalah hubungan antara stimulus dan respon lewat pengkondisian yang terus menerus. Pada pembelajaran yang saya laksanakan terlihat pada konsep dan cara mengerjakan soal saya sampaikan dengan memberikan stimulus berupa tampilan presentasi dan dengan pengulangan penjelasan baik dari guru (saya) ataupun dari sesama siswa yang telah mamahami. Hal ini juga tercermin pada proses penutup yaitu guru memberikan penguatan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari pada hari itu. 
  2. Pengalaman berperan dalam penguatan dan pelemahan hubungan stimulus, sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Edward Lee Thorndike. Pada proses pembelajaran tercermin pada pengalam siswa yang telah melihat dan mencoba untuk mengerjakan dan dengan hasil benar memberikan motivasi kepada siswa lain untuk melakukan hal yang sama, sebaliknya kesalahan dalam mengerjakan soal menjadi pengalaman untuk tidak melakukan kesalahan yang sama setelah mendapatkan penguatan negatif dari guru. 
  3. Dalam teori John Broadus Watson disampaikan bahwa pentingkan pengalaman dan keterawatan dalam meningkatkan hubungan stimulus dan respon, serta obyek yang dipelajari adalah apa yang dikerjakan bukan apa yang ada dalam pikiran. Teori ini terlihat pada kegiatan siswa diberikan kesempatan untuk mencoba mengerjakan soal setelah melewati pengalaman melihat presentasi dan contoh pengerjaan soal yang saya ulang sampai 3 kali. Dengan adanya pengalaman dan pembimbingan secara berkelanjutan akan memberikan hasil belajar berupa perubahan perilaku dalam pengerjaan soal selanjutnya. 
  4. Edwin Ray Guthrie menyebutkan bahwa stimulus yang diikuti oleh respon cenderung akan terulang lagi dengan respon yang serupa. Dihubungkan dengan contoh pembelajaran di atas, respon siswa yang mengerjakan soal benar akan lebih terbentuk kebermaknaanya dengan memberikan stimulus sejenis secara berulang dan bagi siswa yang memberikan respon salah dalam mengerjakan, dibimbing untuk memberikan respon berupa pengerjaan soal dengan benar. 
Variabel antara dalam contoh pembelajaran di atas adalah dengan memberikan kesempatan kepada siswa yang telah benar mengerjakan soal dalam waktu tersingkat untuk memberikan penjelasan di depan kelas.

Hal ini menjadi stimulus lanjutan bagi siswa lain untuk memberikan respon yang lebih baik dari respon-respon sebelumnya. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Clark Hull.

Kaitan dengan teori operant Conditioning seperti yang telah disampaikan oleh Burhuss Frederick Skinner, yaitu respon yang diikuti dengan penguatan positif cenderung akan diulang lagi di masa datang; respon yang diikuti dengan penguatan negatif, cenderung akan berkurang di masa datang. 

Pada contoh pembelajaran di atas terlihat pada proses pemberian pin + dan pin -, dimana penerima pin positif cenderung akan berusaha merespon dengan pengerjaan yang benar (sama dengan respon sebelumnya) dan siswa penerima pin – dengan diberikan penguatan negatif yaitu dengan memberikan batasan-batasan jangan sampai melewatkan satu langkahpun pada proses pengerjaan soal yang diberikan.

Dengan demikian, maka siswa tersebut akan berusaha menghilangkan respon yang mereka berikan pada proses pengerjaan soal pertama (melewatkan salah satu langkah pengerjaan). 

Dengan penguatan negatif kepada penerima pin -, maka secara berangsur-angsur siswa-siswa tersebut akan mengurangi respon salah (pengerjaan soal salah) atas stimulus lanjutan (soal-soal berikutnya). 

Dengan kata lain respon yang diberikan penguatan negatif cenderung akan berkurang intensitas responnya di masa datang. 
ilustrasikelasanalisapembelajaranbehavioristik

Demikian analisa yang dapat saya sampaikan dari contoh pembelajaran dikelas ditinjau dari sisi teori belajar Behavioristik. 

Kesimpulan yang dapat saya ambil, pada pembelajaran Matematika dapat kita laksanakan dengan menggunakan teori belajar Behavioristik karena materi dapat kita pecah manjadi unit-unit kecil yang dapat kita sampaikan sebagai stimulus-stimulus terpisah untuk melihat respon siswa, pemberian penguatan positif dan negatif pada setiap sesi respon tertentu. 

Kemudian, disusul dengan stimulus-stimulus lanjutan, sehingga benar bahwa teori belajar Behavioristik akan mengikuti dinamika perkembangan dari pembelajar. 

PENUTUP
Kesimpulan 
Dari pengertian, penjelasan, penyampaian contoh, dan analisis yang telah disampaikan, kesimpulannya adalah sebagai berikut : 
  • Teori Belajar Behavioristik adalah seperangkat konsep/prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena dengan penekanan perubahan perilaku pembelajar yang dilakukan dengan memberikan stimulus secara terus menerus, pengkondisian awal, dan pengorganisasian materi disertai dengan penguatan positif/penguatan negatif. 
  • Prinsip-prinsip teori belajar Behavioristik diantaranya adalah stimulus dan respon dikondisikan secara terus menerus berupa pengulangan dan keterawatan, pengalaman berpengaruh pada penguatan dan pelemahan respon, adanya variabel antara stimulus dan respon, respon yang diikuti penguatan positif cenderung akan diulang, dan respon yang diikuti penguatan negatif cenderung berkurang. 
  • Pada contoh pembelajaran di kelas di atas (pelajaran matematika) dapat dilaksanakan dengan menggunakan teori belajar Behavioristik. 
Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan antara lain : 
  • Pahami pengertian dan prinsip-prinsip teori belajar Behavioristik untuk memperkaya khasanah limu pembelajaran. 
  • Kondisikan awal pembelajaran dengan baik dan pisahkan materi-materi dalam unit-unit kecil sehingga dalam penyampaiannya akan lebih bisa diukur dinamika respon yang diperlihatkan siswa. 
  • Berikan penguatan-penguatan dan laksanakan stimulus lanjutan untuk mendapatkan hasil optimal pembelajaran dengan menggunakan teori belajar Behavioristik. 


RUJUKAN 
  • Ida Malati Sadjati, M.A., Drh. (2016). Integrasi Teori dan Praktek Pembelajaran (Teori Belajar Behavioristik, Modul 2). Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka. 
  • Muhammad Thobroni & Arif Mustofa. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 
  • Suciati, Dr. (2016). Integrasi Teori dan Praktek Pembelajaran (Paradigma Belajar dan Pembelajaran, Modul 1). Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka. 
  • Tim pengembang Modul PLPG. (2016). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016. Bagian II : Modul Pedagogik, Teori Belajar, Bab III). Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 













      


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel