006 Memahami Karakteristik Siswa Dengan Segala Keberagamannya [Studi Observasi Di Jenjang Sekolah Dasar]

Hasil dan Pembahasan Studi Kualitatif
Melanjutkan postingan sebelumnya tentang
persiapan penelitian, kali ini akan dibahas tentang hasil dan pembahasan studi
kualitatif yang telah dilakukan. Instrumen kuesioner telah disebar dan
dilakukan pengisian dengan pesan dari penulis supaya diisi sesuai dengan
keadaan sebenarnya.

Sepuluh responden yang terdiri dari dewan
guru dalam lingkungan sekolah dasar dan tiga orang guru madrasah dan guru
mengaji siswa secara lengkap memberikan pendapat atau persepsinya sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan yang disusun.
Beberapa guru sekolah dasar dan dua guru madrasah dan guru mengaji memberikan saran-saran. Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara terbuka dilakukan setelah pengisian kuesioner.
Beberapa guru sekolah dasar dan dua guru madrasah dan guru mengaji memberikan saran-saran. Wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara terbuka dilakukan setelah pengisian kuesioner.
Selesai sudah pengambilan data dari
responden, dan tibalah saatnya penulis mengolah hasil pengambilan datanya.
Hasil pengolahan data disampaikan dalam bentuk grafik berikut:

Dari grafik tersebut di atas, dapat
disampaikan bahwa pada aspek karakter disiplin mayoritas persepsi guru terhadap
karakter siswa adalah berada pada posisi ragu-ragu (50%), sedangkan 16,67%
mengarah kepada tidak adanya peningkatan dan 33,33% berada pada posisi terdapat
peningkatan. Pada aspek karakter semangat 58,33% setuju; 25% ragu-ragu; dan
16,67% tidak setuju.
Eliminasi karakter negatif total terjadi
pada aspek karakter Hormat, Antusias, dan Kasih Sayang, pada ketiga aspek karakter
tersebut, semua responden secara menyatakan tidak adanya kemunculan karakter
negatif. Aspek karakter Kerapihan dan Tanggung Jawab menunjukkan hasil serupa
yakni 8,33% tidak setuju; 50% ragu-ragu; dan 41,67% Setuju terdapat
peningkatan.

Aspek Spontanitas dan Kejujuran
menunjukkan hal yang identik, untuk posisi tidak setuju meraih poin 8,33%,
sedangkan untuk ragu-ragu muncul 33,33% untuk Spontanitas dan 41,67% untuk
Kejujuran; 58,33% dan 50% untuk posisi setuju.
Terakhir, kemunculan posisi setuju paling besar terdapat pada aspek Persepsi Umum yakni 66,67%, namun sayang ketidaksetujuan juga muncul 16,67% mengiringi keragu-raguan dengan 16,67%.
Terakhir, kemunculan posisi setuju paling besar terdapat pada aspek Persepsi Umum yakni 66,67%, namun sayang ketidaksetujuan juga muncul 16,67% mengiringi keragu-raguan dengan 16,67%.
Hasil akhir menunjukkan bahwa 8,33%
responden menyatakan karakter positif siswa tidak meningkat dan 33,33% masih
menyatakan ragu-ragu. Sedangkan lebih dari setengah jumlah responden atau 58,33%
responden menyatakan terdapat peningkatan karakter positif siswa.

Saran-saran yang diberikan responden
relatif sama berupa pemberian motivasi,
salah satu eorang responden memberikan saran bahwa telah terdapat banyak
peningkatan karakter positif dan eliminasi karakter negatif selama kurun waktu
sebulan berjalan, dan menambahkan saran supaya lebih diperketat pengawasan
secara lebih tegas.
Hasil pengolahan wawancara terbuka dapat
dianalisakan bahwa sebagian besar responden masih ragu-ragu atas kemunculan
karakter positif yang secara otomatis mampu mengeliminasi karakter negatif pada
siswa.
Keragu-raguan tersebut muncul dengan alasan apakah hal tersebut akan menjadi karakter yang menempel permanen pada diri siswa ataukah hanya sebatas pada periode pelaksanaan metode. Contoh-contoh perbaikan atau kemunculan karakter positif dicontohkan oleh beberapa responden.
Keragu-raguan tersebut muncul dengan alasan apakah hal tersebut akan menjadi karakter yang menempel permanen pada diri siswa ataukah hanya sebatas pada periode pelaksanaan metode. Contoh-contoh perbaikan atau kemunculan karakter positif dicontohkan oleh beberapa responden.

Pada akhir wawancara, mayoritas responden
menyatakan setuju atas pelaksanaan metode penekanan, pendekatan, kesepakatan,
pengawasan, dan penguncian sebagai salah satu metode efektif untuk meningkatkan
karakter positif dan mengeliminasi karakter negatif siswa.
Hanya sedikit responden yang menyatakan
kurang mendukung pelaksanaan metode penekanan, pendekatan, kesepakatan,
pengawasan, dan penguncian, dan hal ini boleh saja terjadi sebagai pandangan
pribadi responden.
Setiap individu memiliki karakter yang sudah terkunci pada diri masing-masing menjadi alasan responden yang tidak memberikan respek pada metode yang digunakan.
Setiap individu memiliki karakter yang sudah terkunci pada diri masing-masing menjadi alasan responden yang tidak memberikan respek pada metode yang digunakan.

Demikian hasil pengolahan data dan
pembahasan studi kualitatif yang telah penulis lakukan dengan topik
meningkatkan karakter positif dan mengeliminasi karakter negatif dengan metode
penekanan, pendekatan, kesepakatan, pengawasan, dan penguncian.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada
siswa-siswi yang secara sukarela melaksanakan proses dan juga kepada responden
yang telah memberikan pendapatnya baik pendapat positif ataupun pendapat
negatif.
Berikutnya adalah tentang kesimpulan, saran, dan open problems, silahkan lanjutkan membaca halaman berikutnya.
Berikutnya adalah tentang kesimpulan, saran, dan open problems, silahkan lanjutkan membaca halaman berikutnya.